Pulang ke Kudus yaitu kampung halaman suami menjadi agenda rutin sebulan sekali. Dahulu, pulang ke Kudus bisa seminggu sekali. Namun, karena kesibukanku dan suami, pulang ke Kudus sekarang pun tak terjadwal. Minimal bisa sebulan dua kali atau sekali. Nah, kali ini mau cerita salah satu tempat yang menjadi tujuan para pelancong jika mampir ke kota kretek ini. Apakah tempat itu?
Seperti yang kita tahu bersama bahwa Kudus terkenal dengan oleh-oleh manis legit yaitu jenang. Salah satu jenang yang terkenal adalah Jenang Kudus Mubarok. Pusat oleh-oleh jenang Mubarok terletak di Jalan Muria No. 33. Dimana itu jalan Muria? Pastinya orang yang belum pernah ke Kudus akan bertanya-tanya, dimanakah jalan Muria itu? Jalan Muria jika dari Semarang ke arah Simpang Tujuh kemudian ambil jalan sebelah kanan Taman Bojana,
Waduuuh, apa itu Taman Bojana? Taman Bojana salah satu tempat terkenal juga untuk para peloncang. Kapan-kapan akan kuulas tentang apa saja yang ada di Taman Bojana. Namun, sekarang kembali lagi ke jalan Muria. Lebih mudahnya mencari jalan Muria adalah dari arah Semarang melingkar kemudian setelah melewati Pendopo Kabupaten ambil jalan ke kanan. Kemudian lurus saja kira-kira 1 Km. Pusat oleh-oleh jenang Kudus Mubarok berada di kiri jalan. Tak sulit mencari tempat jenang Mubarok, apalagi sekarang ada bantuan google map, perjalanan ke tempat baru akan lebih mudah.
Setelah sampai ke pusat oleh-oleh Jenang Mubarok ini, kita disuguhi dengan kemegahan bangunan. Lahan parkir yang luas dan pastinya membuat nyaman pengunjung. Masuk ke dalam, suasana amat bersih. Tertata rapi susunan produk dari Mubarok. Mulai dari jenang, dodol, kereng (intip jenang), madu mangsa, dan makanan ringan lainnya.
Apakah hanya menjual makanan saja? Ooooo... tentu saja tidak. Pusat oleh-oleh jenang Mubarok ini juga menyediakan berbagai macam kerajinan mulai dari batik, bordir, dan aksesoris lainnya. Naiklah ke lantai 2 untuk mendapati berbagai macam kerajinan dari Kudus. Dari tangga menuju lantai 2 kita akan disuguhi keindahan interior.
Tak hanya tempat kerajinan saja. Lantai dua ini merupakan pintu masuk menuju museum jenang Kudus Mubarok. Tepat di tengah-tengah terpampang keindahan bangunan replika dari menara Kudus. Indaaaah sekali.
Sebelum turun menikmati keindahan museum jenang Mubarok ini, alihkan pandangan ke arah kiri. Tepat di dinding musem sebelah kiri terdapat replika bahan baku membuat jenang. Pengunjung akan tahu, apa saja sih bahan baku dari makanan legit manis khas kota kretek tersebut? Bahan utama dari jenang yang terkenal tersebut adalah beras, kelapa, dan gula merah.
Kemudian perjalanan kulanjutkan ke lantai bawah. Kusarankan berjalan urut mulai dari kiri ke kanan. Di sebelah kiri, musem jenang ini memperlihatkan bagaimana cara pembuatan jenang secara tradisional. Terdapat patung manusia yang sedang mengaduk adonan jenang di atas tungku kayu. Sebelah kanan dari replika menara Kudus, terdapat juga pengolahan jenang secara modern. Selain itu juga terdapat replika suasana perdagangan di sekitar masjid Al Quds dan potret masa lalu kota Kudus. Potret keindahan masa lalu tersebut disajikan secara apik di dalam musem. Pasti makin penasaran dengan isi musem jenang ini kan? Lanjutkan membacanya ya....
Kulanjutkan ya, perjalanan mengelilingi museum jenang tak sampai disitu lho, masih banyak keindahan yang ditawarkan dari museum jenang Mubarok ini. Terdapat foto generasi pertama pembuat jenang Kudus hingga generasi penerusnya. Kemudian ada pula rumah adat kota Kudus. Rumah adat Kudus identik dengan kayu jati dan ukir gebyok. Indah sekali rumah replika ini. Tempat ini pun menjadi lokasi favorit pengunjung mengambil gambar lho, termasuk aku. Kemudian di sebelah kanan replika rumah terpampang foto pemimpin Kudus yaitu Bupati dari masa ke masa.
Tambah penasaran kan? Yuk datang langsung saja ke pusat oleh-oleh jenang Mubarok ini. Selain dapat membeli oleh-oleh, kita dapat bonus ilmu pengetahuan dari potret sejarah pembuatan jenang hingga suasana masa lampau kota Kudus. Lalu berapa biayanya? Hmmm, kurasa sih gratis. Intinya, kita membeli oleh-oleh dan dapatkan bonus keindahan museum sudah begitu saja. Enak bukan?
Lalu, harga jenangnya mahal tidak? Jawabannya adalah harga yang dibanderol pantas dengan kenikmatan dan kepuasan yang didapat ketika kita menggigit camilan kenyal manis ini. Yuk ah cuuuz ke Kudus. Nikmati legitnya jenang Kudus dan kita bisa foto selfie sepuasnya di museum jenang ini.
Sekian dulu ya, cerita jalan-jalanku ke museum Kudus. Lain waktu pasti akan ku share cerita jalan-jalan ke tempat lain. Semoga dapat menjadi referensi para pelancong yang kebetulan ke arah pantura, khususnya Pati, Jepara, Demak, dan Kudus. Sekian ulasanku ea terima kasih sudah membaca.
Tak hanya tempat kerajinan saja. Lantai dua ini merupakan pintu masuk menuju museum jenang Kudus Mubarok. Tepat di tengah-tengah terpampang keindahan bangunan replika dari menara Kudus. Indaaaah sekali.
Sebelum turun menikmati keindahan museum jenang Mubarok ini, alihkan pandangan ke arah kiri. Tepat di dinding musem sebelah kiri terdapat replika bahan baku membuat jenang. Pengunjung akan tahu, apa saja sih bahan baku dari makanan legit manis khas kota kretek tersebut? Bahan utama dari jenang yang terkenal tersebut adalah beras, kelapa, dan gula merah.
Kemudian perjalanan kulanjutkan ke lantai bawah. Kusarankan berjalan urut mulai dari kiri ke kanan. Di sebelah kiri, musem jenang ini memperlihatkan bagaimana cara pembuatan jenang secara tradisional. Terdapat patung manusia yang sedang mengaduk adonan jenang di atas tungku kayu. Sebelah kanan dari replika menara Kudus, terdapat juga pengolahan jenang secara modern. Selain itu juga terdapat replika suasana perdagangan di sekitar masjid Al Quds dan potret masa lalu kota Kudus. Potret keindahan masa lalu tersebut disajikan secara apik di dalam musem. Pasti makin penasaran dengan isi musem jenang ini kan? Lanjutkan membacanya ya....
Kulanjutkan ya, perjalanan mengelilingi museum jenang tak sampai disitu lho, masih banyak keindahan yang ditawarkan dari museum jenang Mubarok ini. Terdapat foto generasi pertama pembuat jenang Kudus hingga generasi penerusnya. Kemudian ada pula rumah adat kota Kudus. Rumah adat Kudus identik dengan kayu jati dan ukir gebyok. Indah sekali rumah replika ini. Tempat ini pun menjadi lokasi favorit pengunjung mengambil gambar lho, termasuk aku. Kemudian di sebelah kanan replika rumah terpampang foto pemimpin Kudus yaitu Bupati dari masa ke masa.
Tambah penasaran kan? Yuk datang langsung saja ke pusat oleh-oleh jenang Mubarok ini. Selain dapat membeli oleh-oleh, kita dapat bonus ilmu pengetahuan dari potret sejarah pembuatan jenang hingga suasana masa lampau kota Kudus. Lalu berapa biayanya? Hmmm, kurasa sih gratis. Intinya, kita membeli oleh-oleh dan dapatkan bonus keindahan museum sudah begitu saja. Enak bukan?
Lalu, harga jenangnya mahal tidak? Jawabannya adalah harga yang dibanderol pantas dengan kenikmatan dan kepuasan yang didapat ketika kita menggigit camilan kenyal manis ini. Yuk ah cuuuz ke Kudus. Nikmati legitnya jenang Kudus dan kita bisa foto selfie sepuasnya di museum jenang ini.
Sekian dulu ya, cerita jalan-jalanku ke museum Kudus. Lain waktu pasti akan ku share cerita jalan-jalan ke tempat lain. Semoga dapat menjadi referensi para pelancong yang kebetulan ke arah pantura, khususnya Pati, Jepara, Demak, dan Kudus. Sekian ulasanku ea terima kasih sudah membaca.
terima kasih infonyaa
BalasHapusSama-sama mbak..
Hapus